#trik_pojok { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }

Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Jumat, 18 Desember 2009

Arti Natal

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka. Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain.

Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal. Dia sunguh-sungguh tidak percaya.

"Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih," kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja. "Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia. Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya "

Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja. Pria itu menolak untuk menemani mereka.

"Saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya.

"Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang."

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun. Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan.

Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar. Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan. Bunyi itu terulang tiga kali.

Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya. Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin. Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu. Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka? Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya. Kandang itu pasti dapat memberikan tempat berlindung yang hangat. Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut. Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam.

Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya. Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang. Tapi ia sungguh terkejut. Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah menjauhi kandang yang hangat itu.

"Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan," kata pria itu pada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman."

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi.

Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut

Natal yang indah. Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata,

"Sekarang saya mengerti," bisiknya dengan terisak.

"Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia."

Saudaraku, dengan jalan menjadi manusia-lah, Tuhan Yesus rela melalui jalan penderitaan hingga ke Kalvari lalu memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa semua manusia, anak-anak yang dikasihi-Nya, kita yang seharusnya mati didalam pelanggaran kitakini dapat hidup didalam Kasih Karunia-Nya yang ajaib.

mari sambut Kasih Kristus yang sudah teramat besar untuk kita...mari menjadi pelaku Firman dan bersinar di tengah-tengah dunia

YOHANES 3:16
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
-----------------------------------------------------------------------------------------
English Version

One time, there was a man who thinks of Christmas as a superstition. He was not a miser. He is a man who is kind and sincere, loyal to his family and clean behavior toward others.

But he did not believe in the birth of Christ as told every church on Christmas day. He really did not believe it.

"I'm really sorry if I make you sad," the man said to his wife who diligently go to church. "But I can not understand why God would become human. That is something that does not make sense to me"

On Christmas Eve, his wife and his children went to the midnight service at church. The man refused to accompany them.

"I do not want to be hypocritical," he said.

"I'd rather stay at home. I'll wait until the home."

Shortly after the family left, the snow began to fall. He looked out the window and saw the snowflakes were falling.

Then she returned to her chair by the fireplace and began reading the newspaper. A few minutes later, he was startled by a knock. The sound was repeated three times.

He thought someone must have been throwing snowballs at house windows. When he went to the entrance to check, he found a collection of birds lay helpless on the cold snow. They have been trapped in a blizzard and they hit the glass window when to seek shelter.

I can not let the little creature was cold in here, he thought. But how can I help them? Then he remembered the barn where the ponies children. The cage must be able to provide a warm shelter. Immediately he took his jacket and went to the stables. He opened the door wide and turned on the lights. But the birds did not go into.

Food must be able to lead them in, he thought. So he ran back to his house to pick up crumbs and spread it into the snow to make tracks toward barn. But he was really surprised. The birds ignored the bread crumbs had and continue jumping over the cold snow.

He was trying to herd them like sheep herding dogs, but that the birds were scattered here and there, even away from the warm cage.

"They regard me as strange creatures and scary," he said to himself, "and I can not think of another way to tell that they can trust me. If only I could become a bird for a few minutes, maybe I can bring them in a safe place. "

At the same time, the church bells rang.

He stood stunned for a while, listening to the sound of bells welcomed

A beautiful Christmas. Then he fell on his knees and said,

"Now I understand," she whispered with a sob.

"Now I understand why YOU want to be human."

My brother, by becoming man is, the Lord Jesus through the suffering willingly to Calvary and gave His life to atone for the sins of all mankind, the children whom he loved, we are supposed to be dead in our transgressions are now able to live in Grace His magical.

let's welcome the love of Christ which was very big for us ... let's become perpetrators Word and shine in the midst of the world

JOHN 3:16
"For God so loved the world, that He gave His Son only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish but have eternal life."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar